Selasa, 28 Juli 2015
Kamis, 23 Juli 2015
KAMI SIAP MENUNGGU FPI SAMPAI KAPANPUN DI BUMI CENDERAWASIH
"Kami Siap Melawan Front Preman Indonesia (FPI)"
ANEH.REPUBLIK INDONESIA INI KOK FPI PUNYA SENYATA SEPERTI TENTARA
FPI BANTEN SIAP BERANGKATKAN 9.200 MASSA JIHAD KEPAPUA
INILAHBANTEN.com, Lebak—Sebanyak 9.200 massa Jihadi Front Pembela Islam (FPI) Banten siap diberangkatkan ke tanah Papua. Keberangkatan mereka, sebagai bentuk dasar simptisan kepada umat Islam paska pembakaran Masjid Tolikara saat Shalat Idul Fitri 1436 Hijriyah, di Kota Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua.
“Kami sudah menyiapkan pasukan jihadi dan tinggal menunggu intruksi dari pimpinan. Kami siap diberangkatkan ketanah Papua bentuk solidaritas kepada umat muslim atas insiden orang kafir yang membakar Masjid Tolikara beberapa hari lalu,” kata Ketua DPD FPI Banten, Muhamad Fahru Roji.
Hal itu diungkapkannya kepada wartawan, sesaat sebelum Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengunjungi kediaman Imam FPI Banten, KH. Qurthubi Zaelani di Jalan Raya Cipanas-Warung Banten, tepatnya di Kampung Banjar Pahingeun, Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak pada Rabu, 22 Juli 2015.
Menurut Fahru Roji, Papua merupakan wilayah konflik yang dimanfaatkan oleh kalangan kaum kafir untuk menguasai wilayah tersebut dari orang muslim. Untuk itu, pihaknya dan Laskar FPI sangat membenci tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh kaum kafir.
“Saya mendesak kepolisian untuk segera mengambil tindakan tegas kepada pelaku pembakaran Masjid Tolikara untuk diadili seberat-beratnyanya,” pintanya.
Karena menurutnya, pembakaran masjid merupakan pelecehan terhadap umat muslim. Bukan hanya FPI, melainkan seluruh umat muslim yang ada di Dunia ini. Dijelaskan Fahruroji, dari 9.200 Laskar FPi yang akan bernagkat ke Papua terdiri dari 155 kecamatan. Dimana setiap kecamatan mengutus 10 laskar yang sudah terdata.
“Yang paling banyak di Banten Selatan mencapai 166 laskar itu hanya satu kecamatan. Tapi kami sudah menghimbau kepada seluruh laskas FPI untuk tidak boleh melakukan aksi, apabila melakukan aksi maka di sebut penghianat,” tandasnya. Seraya mengajak semua umat islam untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam pernyataan FPI, pihaknya menunggu tindakan dari penegak hukum.”Kalau penegak hukum bertindak tegas kita akan mendoakan. Tapi, kalau penegak hukum hanya berdoa maka kita yang akan bertindak,” tegas Fahruroji.
Sementara Imam FPI Banten, KH. A. Qurthubi Zaelani mengaku, pihaknya mengaku sebagai pimpinan sudah terobati setelah membaca di media sosial tentang pernyataan Kapolri terkait pembakaran Masjid Tolikara di Papua.
“Pernyataan kapolri tersebut bisa meredam amarah anggota FPI. Namun, jika tidak ada peryataan Kapolri tidak menutup kemungkinan itu akan menjadi bencana bagi kaum kafir di Papua ataupun yang terdekat,” ujar Pimpinan Pondok pesantren Salapiyah Al-Putuhiyah .
Rep: Mulyana
Red: Arif Soleh
AKTIVIS AMP PUSAT DITANGKAP TANPA ALASAN YANG JELAS?
Add caption |
Bogor (KM)-- Hari ini, Semuel Nawipa pengurus Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) pusat di tangkap oleh dua anggota Brimob yang bertugas di Kidung Halang Bogor, atas perintah Tito Karnavian Kapolda Metro Jaya siang ini Kamis, 23 Juli 2015, pukul 11.23 waktu Indonesia Barat (WIB) di Jl. Bangka Emawa, Baranang Siang- Bogor.
Saksi mata " Melkianus Kegiye membenarkan atas penangkapan atas saudara Samuel Nawipa. Dua orang anggota Brimob asal Papua datang mengambil dia lalu dibawah pergi menggunakan mobil Dalmas Metro Jaya.
Kata Melkias, saudara Sisilius Pugiye juga ikut mendampingi bersama Semuel dalam perjalanan ke Jakarta, penangkapan tanpa surat izin dari kepolisian setempat di Wilayah Kapolda Jawa - Barat.
Lanjut kegiye, saya minta keterangan kepada kedua Brimob, kata kedua Brimob atas perintah Tito Karnavian maka kami datang menangkapnya.
Semuel N tadi malam menghubungi awak media ini, bahwa kedua anggota Brimob asal Papua itu juga, sekitar jam 10.00 WIB malam dengan kepaksaan datang bertemu dengan saya dan Jhon Waker di Baranang Siang- Bogor (hubunginya).
Sebenarnya "kedua Brimob itu juga membawah (SN) semalam, karena didampingi dengan teman saya maka tidak jadi eksekusi penangkapannya (tambahnya).
Lanjut dia, besok Jam 11.00 datang menjemput kami untuk bertemu dengan Tito Karnavian di Markas Brimob Kidung Halang Bogor.
Tujuan eksekusi ini tidak jelas, berkaitan dengan pembakaran mesjid Tolikara atau hal lainnya, (ungkapnya).
Tujuan eksekusi ini tidak jelas, berkaitan dengan pembakaran mesjid Tolikara atau hal lainnya, (ungkapnya).
Kata kedua anggota Brimob juga mengatakan Tito Karnavian berencana mengumpulkan ketua aktivis AMP se- Jawa terutama Bogor, Jakarta dan Bandung, tak tahu tujuannya. (info selanjutnya akan disusul). (Marinus Gobai)
Sabtu, 18 Juli 2015
PRESIDEN GIDI MENYATAKAN LAGI-LAGI ULAH TNI/POLRI
Presiden GIDI : Pemberitaan Media Massa Berdasarkan Laporan TNI/Polri dan Menyudutkan Gereja
Jayapura, Jubi – Presiden Gereja Indjili di Indonesia (GIDI), pendeta Dorman Wandikbo, menegaskan bahwa insiden di Karubaga yang terjadi Jumat (17/7/2015) terjadi karena aparat keamanan tidak membuka ruang komunikasi.
“Belum sempat diskusi atau negosiasi dilangsungkan, aparat TNI/Polri sudah mengeluarkan tembakan secara brutal dan membabi buta, sehingga 12 orang tertembak. Jadi amukan dan kemarahan masyarakat bukan disebabkan oleh aktivitas ibadah umat muslim, tapi lebih karena tindakan dan perlakukan biadab aparat TNI/Polri, yang tidak membuka ruang demokrasi atau untuk mendiskusikan hal-hal yang baik bagi keberlangsungan ibadah kedua belah pihak,” kata Pendeta Wandikbo melalui pernyataan tertulisnya yang diterima Jubi, Sabtu (17/7/2015).
Menurutnya, sejak Jumat malam, 17 Juli 2015, ia mengikuti berbagai pemberitaan di media massa yang terkesan menyudutkan pihak gereja yang ditulis berdasarkan laporan/argumentasi aparat keamanan (TNI/Polri), serta penyebaran berbagai surat kaleng/palsu di media social (Medsos) yang menempatkan orang Papua sebagai pihak yang anti toleransi umat beragama.
“Maka dalam kesempatan ini saya perlu menegaskan atau menyampaikan beberapa hal agar dapat dipahami oleh seluruh warga Indonesia; Pertama, tidak benar pemuda gereja GIDI, masyarakat Tolikara, dan Umat Kristiani melarang umat Islam untuk merayakan hari raya Idul Fitri (Sholat ied), namun harus mematuhi surat pemberitahuaan yang telah dilayangkan pemuda/gereja dua minggu sebelum kegiatan dilangsungkan; yakni tidak menggunakan penggeras suara (toa), apalagi jarak antar pengeras suara dengan tempat dilangsungkannya seminar nasional/internasional hanya berjarak sekitar 250 meter,” tulis Pendeta Wandikbo.
Kedua, lanjutnya, pimpinan gereja wilayah Kabupaten Tolikara, Presiden GIDI, Bupati Kabupaten Tolikara, Usman Wanimbo, dan tokoh masyarakat setempat telah menyampaikan maksud pemuda GIDI (Ibadah tidak menggunakan penggeras suara) sejak dua minggu sebelum hari “H” kegiatan seminar, dan hari raya idul fitri. Ia menilai, aparat Kepolisian dan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Kabupaten Tolikara tidak punya itikad baik untuk menjaga keamanan dan ketertibatan masyarakat Tolikara, termasuk umat Muslim sendiri.
“Kami sangat menyayangkan lambannya sosialisasi yang dilakukan aparat keamanan kepada warga muslim, sehingga terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, apalagi toleransi umat beragama sejak puluhan tahun lalu di Tolikara, dan secara umum di seluruh tanah Papua sangat baik, dan paling baik di Indonesia,” lanjutnya.
“Kami sangat menyayangkan lambannya sosialisasi yang dilakukan aparat keamanan kepada warga muslim, sehingga terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, apalagi toleransi umat beragama sejak puluhan tahun lalu di Tolikara, dan secara umum di seluruh tanah Papua sangat baik, dan paling baik di Indonesia,” lanjutnya.
Pernyataan ketiga dalam pernyataan resmi pihak GIDI ini adalah menyayangkan para pemuda (11 orang tertembak timah panas aparat TNI/Polri saat dalam perjalanan ke Musolah untuk berdiskusi dengan warga setempat, 1 anak usia 15 tahun meninggal dunia, Endi Wanimbo, usia 15 tahun), belum sempat diskusi atau negosiasi dilangsungkan, aparat TNI/Polri sudah mengeluarkan tembakan secara brutal dan membabi buta, sehingga 12 orang tertembak.
“Jadi amukan dan kemarahan masyarakat bukan disebabkan oleh aktivitas ibadah umat muslim, tapi lebih karena tindakan dan perlakukan biadab aparat TNI/Polri, yang tidak membuka ruang demokrasi atau untuk mendiskusikan hal-hal yang baik bagi keberlangsungan ibadah kedua belah pihak,” sambungnya.
“Jadi amukan dan kemarahan masyarakat bukan disebabkan oleh aktivitas ibadah umat muslim, tapi lebih karena tindakan dan perlakukan biadab aparat TNI/Polri, yang tidak membuka ruang demokrasi atau untuk mendiskusikan hal-hal yang baik bagi keberlangsungan ibadah kedua belah pihak,” sambungnya.
Keempat, lanjutnya, tidak benar masyarakat Tolikara, atau warga gereja GIDI melakukan pembakaran terhadap Mushola (seperti pemberitaan berbagai media massa di tingkat nasional), namun hanya beberapa kios yang dibakar pemuda, dan merembet hingga membakar Musolah karena dibangun menggunakan kayu, dan berhimpit-himpit dengan kios/rumah milik warga Papua maupun non-Papua, sehingga dengan cepat melebar dan terbakar.
Tindakan spontan yang dilakukan beberapa pemuda membakar beberapa kios ini, kata pendeta Wandikbo, muncul karena ulah aparat keamanan yang tak bisa menggunakan pendekatan persuasif, tapi menggunakan alat-alat Negara (senjata dan peluru) untuk melumpuhkan para pemuda tersebut. Ia meminta Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), dan Panglima TNI untuk juga mengusut tuntas penembakan warga sipil oleh aparat keamanan yang menyebabkan 1 orang meninggal dunia (Endi Wanimbo, usia 15 tahun), dan 11 orang terluka.
“Kelima, saya sebagai pimpinan tertinggi gereja GIDI di seluruh Indonesia, telah menasehati umat saya agar tidak melarang umat apapun, termasuk saudara Muslim untuk melangsungkan ibadah. Namun ibadah harus dilangsungkan di dalam koridor hukum wilayah tersebut dan juga mematuhi surat atau himbauan yang dikeluarkan, demi keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat setempat,” lanjut Pendeta Wandikbo.
Pernyataan keenam dari pernyataan GID ini adalah yang datang mengikuti ibadah/seminar internasional di Kabupaten Tolikara bukan hanya warga GIDI di wilayah tanah Papua, tapi dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia, antara lain pemuda dari Nias, Sumatera Utara, Papua Barat, Kalimantan (Dayak), Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan diperkirakan mencapai 2.000 orang pemuda GIDI.
“Ketujuh, sebagai presiden GIDI, kami menyampaikan permohonan maaf kepada warga muslim di Indonesia, secara khusus di Kabupaten Tolikara atas pembakaran kios-kios yang menyebabkan Musolah (rumah ibadah warga muslim) ikut terbakar. Aksi ini merupakan spontanitas masyarakat Tolikara karena ulah aparat keamanan di Tolikara yang melakukan penembakan secara brutal,” lanjutnya.
Terakhir, yakni pernyataan kedelapan, Pendeta Wandikbo meminta Kapolri dan Panglima TNI juga harus mengusut tuntas insiden penembakan terhadap 12 warga gereja yang menyebabkan satu anak usia sekolah meninggal dunia; Ini merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat, karena menggunakan alat Negara untuk menghadapi pemuda-pemuda usia sekolah yang tak datang untuk melakukan perlawanan atau peperangan.
“Pernyataan sikap ini dibuat untuk disebarluaskan kepada berbagai jaringan di tingkat lokal, nasional, dan internasional, terutama media massa, agar pemberitaan terkait insiden/peristiwa yang tidak kita inginkan ini dapat berimbang,” tutup Pendeta Wandikbo. (Victor Mambor)
Rabu, 15 Juli 2015
ANIMASI YANG TENAR SAAT INI DI EROPA
Kartun baru militer Indonesia masih menghalangi wartawan dari Papua Barat, takut bahwa dunia akan mengetahui tentang pendudukan genosida dan ilegal.
Jika Indonesia memiliki sesuatu untuk disembunyikan di Papua Barat, mengapa mereka lakukan melarang wartawan asing dan hak asasi manusia PBB Inspektur?
Harap menandatangani petisi 75.000 + tanda tangan ini memanggil untuk hak asasi manusia PBB inspektur untuk memiliki akses ke Papua Barat
Selasa, 14 Juli 2015
HAL-HAL SEPERTI TOPIK DI BAWAH INI TERJADI HANYA PULAU IBUKOTA REPUBLIK INDONESIA
Bendera di DPRD Sukabumi Terbalik, Diturunkan setelah Didemo Mahasiswa
Sukabumi - Saat berunjuk rasa menolak LPJ Bupati Sukabumi, mahasiswa dari Forum Komisariat Kabupaten Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memergoki bendera merah putih terpasang terbalik di gedung DPRD. Bendera tersebut akhirnya diturunkan.
Aksi mahasiswa digelar sekitar pukul 10.30 WIB, Selasa (14/7/2015). Awalnya, mereka berorasi soal LPJ bupati. Begitu mengetahui bendera terpasang terbalik di halaman gedung DPRD, mereka mengalihkan perhatian.
"Lihat itu, mereka pasang bendera terbalik, cepat turunkan," ujar korlap aksi, Ramadiansyah.
Beberapa mahasiswa menuruni tangga dan membuka simpul kerekan dari tiang bendera. Aksi itu disaksikan staf DPRD dan polisi. Sejumlah anggota DPRD menyebut pemasangan bendera merupakan tanggung jawab dari Sekretariat Dewan (Setwan) di bagian rumah tangga. Mereka menolak bendera disebut dipasang terbalik.
"Itu bukan bendera terbalik, tapi talinya ada yang putus jadi kelihatan seperti terbalik. Saya sudah lama minta dibetulkan tapi tidak dibetulkan juga," ujar Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Zaenudin.
Mahasiswa tak menerima alasan itu. "Sangat memalukan. Ini sama mereka tak memiliki rasa patriotik. Bagaimana bisa menjunjung tinggi jiwa kenegaraan jika hal kecil saja tidak mereka perhatikan?" kata Ramadiansyah.
Acara pembacaan LPJ bupati dihadiri pejabat Pemkab, anggota DPRD, dan perwira polisi dan TNI. Seorang tokoh pemuda yang hadir dalam acara itu, Berli Lesmana, mengatakan insiden bendera terbalik bukan pertama kalinya terjadi. Dia berharap ke depannya DPRD lebih memperhatikan simbol negara.
"Meski bentuknya kecil, sudah selayaknya mendapat perhatian lebih karena itu (bendera) sebagai lambang kedaulatan bangsa," sesal bangat aku.
Aksi mahasiswa digelar sekitar pukul 10.30 WIB, Selasa (14/7/2015). Awalnya, mereka berorasi soal LPJ bupati. Begitu mengetahui bendera terpasang terbalik di halaman gedung DPRD, mereka mengalihkan perhatian.
"Lihat itu, mereka pasang bendera terbalik, cepat turunkan," ujar korlap aksi, Ramadiansyah.
Beberapa mahasiswa menuruni tangga dan membuka simpul kerekan dari tiang bendera. Aksi itu disaksikan staf DPRD dan polisi. Sejumlah anggota DPRD menyebut pemasangan bendera merupakan tanggung jawab dari Sekretariat Dewan (Setwan) di bagian rumah tangga. Mereka menolak bendera disebut dipasang terbalik.
"Itu bukan bendera terbalik, tapi talinya ada yang putus jadi kelihatan seperti terbalik. Saya sudah lama minta dibetulkan tapi tidak dibetulkan juga," ujar Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Zaenudin.
Mahasiswa tak menerima alasan itu. "Sangat memalukan. Ini sama mereka tak memiliki rasa patriotik. Bagaimana bisa menjunjung tinggi jiwa kenegaraan jika hal kecil saja tidak mereka perhatikan?" kata Ramadiansyah.
Acara pembacaan LPJ bupati dihadiri pejabat Pemkab, anggota DPRD, dan perwira polisi dan TNI. Seorang tokoh pemuda yang hadir dalam acara itu, Berli Lesmana, mengatakan insiden bendera terbalik bukan pertama kalinya terjadi. Dia berharap ke depannya DPRD lebih memperhatikan simbol negara.
"Meski bentuknya kecil, sudah selayaknya mendapat perhatian lebih karena itu (bendera) sebagai lambang kedaulatan bangsa," sesal bangat aku.
Senin, 13 Juli 2015
REFERENDUM ADALAH DEMOKRASI TERTINGGI DI NASIONAL MAUPUN DI INTERNASIONAL
"Referendum adalah demokrasi yang tertinggi", kata Mako Tabuni, sang martir revolusi West Papua. Mako berpandangan bahwa ukuran demokrasi tertinggi bagi bangsa Papua adalah pelaksanaan referendum. Sepenggal kalimat itu mewakili tuntutan rakyat West Papua tentang model solusi penyelesaian konflik West Papua versus Indonesia, yang sudah memakan waktu dan korban tiada henti. Bagi Mako Tabuni mengharapkan penyelesaian masalah tanpa aksi nyata bersama rakyat West Papua adalah omong kosong dan cerita mati di kursi-kursi elitis. Demokrasi adalah mengajak rakyat turun jalan untuk menentukan nasibnya sendiri. Jiwa berani mati patriot KNPB hari ini adalah setulusnya demi kebaikan penyelamatan bangsa Papua.
Mako, kami akan merindu selalu di jalan-jalan ini!
Sabtu, 11 Juli 2015
SEJARAH LAHIRNYA OPM
Nicolaas Jouwe adalah salah satunya. Ia ikut mendirikan tentara Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) untuk berjibaku dengan tentara Republik. Dia pulalah yang menciptakan bendera Bintang Kejora yang dikibarkan pertama kali pada 1 Desember 1961. Kemerdekaan Papua yang dikumandangannya pada 1 Desember 1961 itu ternyata hanya akal-akal Belanda saja. Karena faktanya ia tak pernah menikmati kemerdekaan itu. Ia terpaksa harus hidup di pengasingan karena tergiur janji Belanda bahwa jika Papua sudah merdeka, ia akan dijadikan Presiden. Namun setelah lebih dari 40 tahun ia akhirnya sadar bahwa apa yang ia sebut ‘perjuangan’ untuk Papua merdeka hanyalah akal-akalan belanda untuk mempertahankan kepentingannya di bumi Nusantara yang kaya SDA ini.
“Saya pribadi menilai bahwa pelarian saya ke Belanda merupakan pilihan yang patut disesali,” tulis Jouwe dalm buku “Kembali ke Indonesia, Langkah, Pemikiran dan Keinginan” yang diterbitkan PT. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2013. Iapun kembali ke Tanah Air dengan keyakinan baru, bahwa hanya ada satu cara untuk mewujudkan impiannya memajukan Tanah Papua. Yakni bersama-sama Pemerintah Indonesia membangun dan terus membangun agar Tanah Papua semakin mandiri, maju dan sejahtera. Keyakinan barunya itu tidak cukup hanya disimpan dalam sanubarinya sendiri, tetapi harus diwartakan penuh semangat agar generasi muda Papua tidak lagi terantuk pada batu yang sama. Buku ini adalah media pewartaan bagi Jouwe. Peran Bung Karno Poin penting yang ditulis Nicolaas Jouwe dalam buku ini, adalah soal sejarah integrasi Papua ke dalam NKRI. Jouwe mengisahkan, tak lama setelah mereka mendeklarasikan kemerdekaan Papua pada 1 Desember 1961 itu, Belanda justru terlibat dalam perundingan dengan Indonesia untuk menyerahkan kekuasaannya atas wilayah Irian Barat. Dan uniknya, Nicolaas Jouwe dilibatkan dalam tim perundingan itu sebagai Penasehat dan Anggota delegasi Belanda. Perundingan itu menghasilkan kesepakatan yang dikenal dengan New York Agreement yang diteken di New York tanggal 15 Agustus 1962. Kesepakatan yang difasilitasi Amerika Serikat inilah yang kemudian menjadi salah satu pilar kedaulatan RI di Tanah Papua. Menurut Jouwe, inspirator perundingan New York adalah Bung Karno. Waktu itu Presiden Amerika Serikat adalah JF Kennedy. Bung Karno dan JF Kennedy sudah lama menjalin persahabatan. Bahkan sejak masih menjadi mahasiswa, JF Kennedy sering mengangkat Soekarno dalam topik-topik diskusi di kampusnya. Itu dilakukannya karena ketertarikannya pada perjuangan Bung Karno membebaskan bangsanya dari penjajahan serta keberhasilan diplomasi Bung Karno menggalang kekuatan dari negara-negara di Asia dan Afrika. Keterlibatan AS dalam penyelesaian konflik status politik wilayah Irian Barat pada era 1960-an berawal dari kedekatan kedua pemimpin negara ini. Tahun 1960 saat Bung Karno berkunjung ke Mexico, ia singgah di Washinton. Bung Karno mendapat kabar bahwa Kennedy sedang sakit dan beristirahat di rumah orangtuanya di Massachusetts. Bung Karno pun menyatakan keinginannya ke gedung putih untuk menjenguk sahabatnya yang sedang sakit itu. Jouwe menulis, dalam pertemuan informal di rumah orangtua JF Kennedy itulah, terjadi dialog ini: “Mr. President, what can I do for You?” tanya JF Kennedy. “Mr. President, Irian. Irian is still not beeng giving back to us, Indonesians. It is a part of Indonesia, a part of the Republic of Indonesia,” jawab Presiden Soekarno tanpa basa-basi. Mendengar jawaban Soekarno, Kennedy berkata singkat, “O yes, Mr. President, I know it. Do not worry.” Beberapa bulan kemudian, terjadi perubahan arah dukungan AS. Diam-diam JF Kennedy menugaskan Mr. Parker, mantan Dubes AS di India membahasnya dengan Mr. U Thant, Sekjen PBB untuk mengatur proses formal penyerahan kekuasaan atas Irian Barat dari Belanda kepada Indonesia. Bung Karno juga menyiapkan delegasi yang dipimpin Dr. Soebandrio untuk berunding dengan Belanda guna membahas mekanisme penyerahan itu. Setelah melalui beberapa kali pembahasan Maka pada 15 Agustus 1962 terjadilah peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia, di mana Belanda akhirnya mau melepaskan kekuasaannya atas wilayah Irian Barat dan menyerahkan kembali ke dalam pangkuan Ibu Pertiwi. Agar Belanda tidak lagi ingkar janji seperti pada kesepatan sebelumnya (Konferensi Meja Bundar di Den Haag tahun 1949) maka New York Agreement dikuatkan dengan Resolusi PBB No.1752 (XVII). Ketika proses penyerahan kekuasaan itu dilakukan (1 Oktober 1962), Jouwe hanya bisa menyaksikannya dari Belanda. Kekuasaan Belanda atas wilayah jajahannya di Irian Barat dilucuti dan serahkan kepada pemerintahan sementara PBB (UNTEA) Ia juga menyaksikan melalui siaran radio dan surat kabar di Belanda peristiwa tiga bulan kemudian, yaitu tanggal 31 Desember 1962, dimana Sang Saka Merah Putih dikibarkan di samping bendera UNTEA (PBB) di Irian Barat. Lalu, pada tanggal 1 Mei 1963, PBB menyerahkan kekuasaan atas Irian Barat kepada Pemerintah Indonesia. Ia tidak bisa berbuat banyak, karena semua proses ini sudah diatur secara tertulis dalam pasal-pasal Kesepakatan New York di mana ia juga terlibat sebagai anggota tim delegasi Belanda. Karena itu Nicolaas tahu betul bahwa kendati masih ada pekerjaan rumah yang diberikan kepada Indonesia oleh New York Agreement untuk menyelenggarakan referendum (PEPERA) namun menurutnya, proses itu sudah tak ada artinya lagi, hanya formalitas saja. Karena secara de facto maupun de jure Indonesia sudah berdaulat penuh atas wilayah Irian Barat. Pertemuan Rahasia Jouwe - Kennedy Nicolaas mengungkapkan, sebulan setelah New York Agreement ditandatangani, tepatnya 16 September 1962, datang seorang staf gedung putih menjemput dirinya untuk bertemu Presiden. “Saya berhubungan dengan JF Kennedy sangat, sangat rahasia. Mengapa? Karena pada saat itu saya menjadi Penasehat dan Anggota Kerajaan Belanda dalam perundingan Belanda dan Indonesia itu,” Tulis Jouwe. Pertemuan itu menjadi salah satu dorongan baginya kembali ke Tanah Air. Inilah kata-kata JF Kennedy kepada Jouwe yang masih terrekam secara baik dalam ingatannya. “The next 1963 I have been invited by Soekarno to visit Indonesia. I would be glad to say this, Nicolaas, jointlywe go together to Indonesia and I will catch your hand and say to President Soekarno ‘This is my present to you, Mr. President.” Sayang sekali, keinginan JF Kennedy itu tidak terwujud, karena 26 November 1963 ia tewas terbunuh. Kendati demikian, keinginan untuk pulang ke tanah air tetap tertanam kuat dalam hati Nicolaas, dan baru terwujud tahun 2009. Tepat 23 Maret 2009, Nicolaas menjejakkan kakinya kembali di Tanah Papua. Begitu turun dari tangga pesawat di Bandara Sentani, Nicolaas mencium tanah kelahirannya yang ditinggalkannya 40-an tahun yang lalu. [***] Reactie Kobe Oser:
Kobe Oser schreef op 27-3-2014 19:05:
BUKU NICOLAAS JOUWE PENUH DENGAN ISAPAN JEMPOL UNTUK PERBAIKI DIRI TUAN NICOLAAS JOUWE PUNYA SEJARAH JUAL HAK SULUNG NYA SEBAGAI ANAK KAJUPULAU SEHINGGA TIDAK BERANI PULANG HIUDUP HARI TUANYA DI KAMPUNG HALAMAN SENDIRI....BELIAU SUDAH JUAL TANAH TANAH DARI MARGA SIBI , MARO , JOUWE UNTUK ORANG ORANG INDO BELANDA WAKTU NEDERLANDS NIEUW GUINEA . WAKTU ANGGOTA NIEUW GUINEA RAAD BELIAU DI PECAT MELALUI MOTIE VAN WANTROUWEN / MOSI KURANG PERCAYA KARENA KORUPSI. KELUAR TAMPA HORMAT DARI NIEUW GUINEA RAAD KARENA ITU BELIAU MENJANKAL SUMPAH SETIA KEPADA BANGSA PAPUA TERLEBIH WILAYAH DAFONSORO YANG PILIH BELIAU SENDANKAN BELIAU ADALAH PENDUDUK KOTA HOLLANDIA.
BELIAU PUNYA SIMBOL MAMBRUK -ONE PEOPLE ONE SOUL- DI TOLAK OLEH NIEUW GUINEA RAAD KARENA SEJAK 1950 SYMBOL INI KEPUNYAAN DARI VERENIGING INDISCHE NEDERLANDERS, BELANDA YANG INGIN KEMBALIKAN NIEUW GUINEA KE INDONESIA MENJADI CONDOMINIUM. BENDERA MORNINGSTAR / KUM MESER BERASAL DARI GERAKAN KORERI DAN DI MAJUKAN OLEH TUAN MARCUS WONGGOR KAISIEPO MS ,WAKIL BIAK NUMFOR (BACA BUKU MORNINGSTAR IN WEST PAPUA DARI NONI SHARP DI AUSTRALIA) . TUAN JOUWE DATANG KE AJAPOSTRAAT DI HOLLANDIA BINNEN MINTA TUAN KAISIEPO IDZINKAN DIA UNTUK MEMPERSEMBAHKAN , BELIAU DAPAT IDZIN UNTUK PRESENTATIE DI KOMITE NASIONAL KEPADA KETUA TUAN WILLEM INURI . KALAU TUAN NICOLAAS JOUWE YANG CIPTAKAN BENDERA KUMMESER , MENGAPA BELIAU TIDAK TURUT HADIR TGL 1 DESEMBER 1961 WAKTU BENDERA DI NAIKKAN OLEH TUAN MARCUS KAISIEPO DAN TUAN WILLEM INURI DI HOLLANDIA. TUAN NICOLAAS JOUWE DIMUKA TGL 24 NOVEMBER 1961 HARI ULANG TAHUN BELIAU SUDAH LARI LOLOSKAN DIRI DENGAN RUMAH TANGGANYA KE BELANDA. TUAN NICOLAAS JOUWE (ONE PEOPLE ONE SOUL) PERNAH JANJI MANAGER ANDY AYAMISEBA DAN TEAM BLACK BROTHERS UNTUK EVACUASI MEREKA DARI PORT MORESBY KE BELANDA..KARENA TUAN JOUW TIPU DAN GAGAL TUAN ANDY MINTA BANTUAN DARI BAPA MARCUS KAISIEPO MS (SETIA DJUDJUR MESRA) UNTUK BANTU LOLOSKAN TEAM BLACK BROTHERS BERSAMA BAPA AYAMISEBA MASUK BELANDA. HARAP ANDY JUJUR UNTUK TERANKAN DUDUKNYA SOAL INI SEWAKTU MASIH HIDUP KEPADA GENERASI PENERUS.. SAYA MASIH PEGANG SURAT PENGAKUAN BAYAR KEMBALI ONKOS ONKOS OPERASI INI LOLOSKAN BLACK BROTHER TOTAAL 27 ORANG.. TUAN NICOLAAS JOUWE SUDAH MENYANKAL : 1. SUMPAH SETIA NIEUW GUINEA RAAD , 2, SUDAH MENYANKAL PROKLAMASI 1 JULI 1971 , 3. SUDAH JUAL SYMBOL MAMBRUK -ONE PEOPLE ONE SOUL. KEPADA NKRI MEYADI SYMBOL GARUDA BHINEKA TUNGGAL IKA ,4. SUDAH MENYANKAN PERANG SAUDARA DI PERBATASAN ATAS KOMANDO JOUWE / PRAY (OPERASI TANAH BESAR /TABE) AKIBATKAN 10.000 PAHLAWAN KORBAN. LIHAT PENGAKUAN RUMKOREM / PRAY DI PORTVILLA. SEMUA INI SAYA MAJUKAN SUPAYA GENERASI MUDAH JANGAN TERLALU AMBIL PUSING ORANG PENGHIANAT NAMA NICOLAAS JOUWE ,NICOLAAS MESET ATAU FRANS ALBERT JOKU. KUBUR SYBOL MAMBRUK ONE PEOPLE ONE SOUL KARENA SUDAH KEPUNYAAN NKRII , BIARLAH PENGHIANAT PAPUA GUNAKAN DI JAWA UNTUK CARI MAKAN... BERARTI ORAGANISASI PAPUA DILUAR NEGRI INTERNASIOANAL YANG GUNAKAN SYMBOL MAMBRUK -ONE PEOPLE DIFFERENT SOUL- ADALAH KAKITANGAN NKRII. KOBE OSER KORES BERJUANG DI PODIA INTERNASIONAL MAU KE CONGRESS AMERIKA SERIKAT ATAU KE PERSERIKATAN BANGSA DI NEW YORK DENGAN SYMBOL YANG DI AKUI OLEH NIEUW GUINEA RAAD ..SETIA DJUDJUR MESRA. UNTUK SEMENTARA SEMUA FRAKSI INTERNASIONAL YANG INGIN PAPUA MERDEKA BERDAULAT LEPAS TOTAL DARI JAJAHAN JAWA MAJOPAHIT HARUS TUTUP BARISAN DAN GUNAKAN SATU SYMBOL BURUNG KUNING..SETIA DJUDJUR MESRA...MELAWAN SYBOL NKRII MAMBRUK ONE PEOPLE ONE SOUL / BHINEKA TUNGGAL IKA. NANTI SESUDAH MERDEKA URUS SEMUA SOAL BERDASAR ADAT ISTIADAT KAMI BANGSA PAPUA MELANESIA. MASING MASING KAMPUNG , DAERAH BOLEH MUNCUL DENGAN SYMBOL SENDIRI. SEKARAN TIBA WAKTUNYA HARUS TUTUP BARISAN , BAHU MEMBAHU DUKUN POSISI KOBE OSER DI PBB DI NEW YORK SEBAGAI ANGGOTA COMITE PERSEDIAAN WEST PAPUA MELANESIA DI KEMBALIKAN KEDALAM DAFTAR BANGSA PRIBUMI YANG BERHAK MERDEKA (NON SELFGOVERNEMENT TERRITORY) SEBANTAR DI SIDANG UMUM PBB. . KOBE OSER KORES / UNITED WE STAND / BERSATU KITA MERDEKA ! SETIA DJUDJUR MESRA / FIDELITAS ET SUPERBIA BEN TH. W. KAISIEPO MS, SEKRETARIS KOBE OSER, MANDATARIS KONGRES PROGRESIF NATIONAL PAPUA BARAT PERTAMA DI LUAR NEGRI 9-12 APRIL 1982 DI NEDERLAND. BERSATY KITA TEGUH , BERCERAI KITA RUNTUH. Reactie Baroy Sambom Activist Independence of west papua merdeka:
Nicolas Youwe Penhiayatan Besar Terhadap Bangsa Papua
Seorang penghiyatan bangsa saudara nicskolas yuwe Kamu punya hidup pingun jika Indonesia , tidak melihat penhiyatan maka sekarang anda tidak merasahakan saudara nickmeset yang bermain dia satu orang yang tidak punya kekuatan untuk membatasi Papua Merdeka Ini karena bangsa papua dan Indonesia ras tidak sama yau beda .
Bangsa Yang Kaya raja dari sorong sampai Meraukhe sampaikan kepada Tuan : Nicolas Youwe , Anda Seorang Penghiyatan Kepada rakyat bangsa papua dan Alam Kaya raja. Anda katakan saya Pemimpin OPM luar Negeri atau Mentri luar Negeri , Anda Keluar Cari Makan Namun Masuk Kepada papua Kembali Jadi Penghiyatan bangsa Anda tidk lama akan Mati . Karena Anda jual Rakyat bangsa papua yang tidak salah kepada saudara Nickolas yang cari makan . dan tidak tau diri hanya cari makan . Anda berjuang hanya itu duluh guno tidak berdaya , Dan Kami rakyat papua sampikan kepada Negara Indonesia anda tau diri satu orang sautara Nicskolas youwe orang yang tidak mapuh. Menjelesaikan hanya di cari makan atas nama papua merdeka , lalu dari dan orang Indonesia atau Negara Indonesia anda belayar dan lihat dia. Hanya kamu akui dia tapi papua tetap lampat atau cepat papua tetap merdeka . PM Perdana Mentri Vanuatu Moana Kalassil sangat benar karena dia membelah ras melanyesia kulit hitam rambut keriting maka sangat benar dia membelah kebenaran . tuhan page untuk umat tuhan yang sebenarnya dan dia tempatkan di bangsa kaya raja ini. Dan sautara nicskolas youwe anda orang rambut lurus maka anda benar bicara atau muat media kaki kepala maka kami rakyat papua sampaikan kepada orang Indonesia .bahwa anda ko tau diri dan nicskolas youwe anda keluru dalam dan Negara Indonesia satu orang nicskolas bias tahanan rakyat bangsa papua atau tidak satu orang bias tahanan kan papua merdeka atau tidak tolong anda melihat hal ini . Maka kami rakyat bangsa papua papua sekarang kami siap merdeka dan tidak lama lagi bangsa akan keluar dari bangsa colonial Indonesia dan dunia internasional sudah tau Pelangkaran HAM Di Tanah Papua sudah tau dan benar , Masalah sekarang ini sudah menduniawi dan perserigatan bangsa –bangsa di dunia dan PBB sudah lihat personal bangsa papua barat , dan kami kami rakyat bangsa papua sampaikan kepada saudara Nicskolas youwe anda kembali masuk TK suapaya anda belayar di sekolah duluh dan anda menikapi ko semua salah saudara nicskolas . Sebab saudara Nicskolas katakan bahawa menaggu mendiri OPM anda jadi apunawas di tanah ini anda perjuang itu saman KUNO jika anda kemabli sekolah baik –baik karena PAPUA SUDAH MAU MERDEKA ,Karena kamu muat media sudah salah sampiakan media issu papua merdeka duluh kamu perjuang tidak benar ,atas nama OPM Saudara Nicskolas youwe cari maka di luar negari . Sekarang issu papua merdeka Menduniawi dan sangat memanas duluh nicskolas ko perjuang atas Nama opm Anda cari makan dan kerja tidak benar maka sekarang Kantor OPM lahir di Kerajaan Inggris Sudah lahir , Belanda sudah Lahir Kantor OPM di Belanda dan kemarin lahir di Ibu Kota morossby PNG .maka Kami sampaikan kepada saudara NICSKOLAS MESET /YOWE anda tidak lama atau sedikit lagi anda akan mati karena anda penhianyatan bangsa papua . Penghiantan bangsa papua maka kami sampikan kepada saudara nicskolas yowe anda melihat tulisan tidak semburnya ini lihat By Baroy Sambom
Activist Independence of west papua merdeka
|
Jumat, 27 Maret 2015
INI FOTO KAWAN SAYA
Langganan:
Postingan (Atom)